Maret 04, 2012

Ciri-Ciri Makhluk Hidup


Lingkungan sekitar kita dipenuhi oleh berbagai macam benda dan makhluk hidup. Makhluk  hidup seperi manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan bakteri saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Masing-masing memiliki cara hidup yang berbeda, tetapi memiliki kesamaan ciri umum sebagai makhluk hidup.
Ciri-ciri makhluk hidup secara umum adalah:
1. Bernapas 
2. Nutrisi 
3. Bergerak 
4. Bereaksi terhadap rangsang 
5. Tumbuh dan berkembang 
6. Berkembang biak 
7. Mengeluarkan zat sisa 
8. Beradaptasi  
9. Memerlukan suhu lingkungan tertentu


    Hewan, manusia, dan tumbuhan juga memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya antara satu dengan yang lain.
    • Bernapas

    Bernapas (respirasi) adalah proses mengambil atau menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) dari tubuh makhluk hidup. Oksigen digunakan untuk proses oksidasi biologi. Oksidasi biologi adalah proses pembakaran zat makanan oleh oksigen untuk menghasilkan energi dan karbondioksida sebagai zat sisa. Proses oksidasi biologi berlangsung di dalam sel-sel tubuh. 


    Manusia, hewan dan tumbuhan bernapas dengan organ pernapasan yang berbeda-beda menyesuaikan tempat hidupnya. Manusia memiliki sistem pernapasan mulai dari hidung, tenggorok sampai ke alveolus di paru-paru. Hewan ada yang bernapas dengan paru-paru, insang, permukaan kulit, atau trakea. Hewan tertentu memiliki alat pernapasan tambahan, misalnya burung memiliki organ pernapasan tambahan berupa pundi-pundi udara, ikan lele memiliki labirin sebagai organ pernapasan tambahan. Tumbuhan bernapas dengan stomata yang ada di daun dan lenti sel di batang.
    • Nutrisi
    Makhluk hidup memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan akan zat makanan atau nutrisi. 
    Nutrisi di dalam tubuh dimanfaatkan untuk:
      1. Menghasilkan energi/tenaga untuk melakukan aktivitas hidup
      2. Memelihara jaringan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak 
      3. Mengatur berbagai proses metabolisme tubuh
      4. Sebagai pertahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit

    Hewan dan manusia tidak dapat membuat bahan makanannya sendiri (heterotrof). Mereka memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam. Sedangkan tumbuhan berhijau daun dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis (autotrof).
    •  Bergerak
    Pengertian gerak pada makhluk hidup tidak harus selalu berpindah tempat. Gerak merupakan perubahan posisi suatu makhluk hidup terhadap suatu acuan tertentu. Makhluk hidup dapat melakukan gerak pada sebagian atau seluruh bagian tubuhnya.
    Gerak hewan dan manusia bersifat aktif karena dapat berpindah tempat. Hal ini terjadi karena hewan dan manusia mempunyai sistem gerak berupa otot, tulang dan sendi yang sudah sempurna.
    Gerak pada tumbuhan merupakan reaksi terhadap faktor lingkungan. Gerak pada tumbuhan hanya pada bagian tertentu dari tubuhnya sehingga gerakannya bersifat pasif, misalnya bunga mekar, akar mencari air dan mineral, serta daun mencari sumber cahaya matahari.
    •  Bereaksi Terhadap Rangsangan
    Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menerima dan menanggapi perubahan yang terjadi disekitarnya (rangsang). Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa, atau sentuhan. Manusia dan hewan memiliki sistem indera, sistem saraf, sistem hormon, dan sistem otot yang baik sehingga mampu melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa, dan menyentuh/meraba. Misalnya, ketika kaki kita tiba-tiba terkena duri, pasti kita akan dengan cepat mengangkat kaki sambil berteriak kesakitan.Tumbuhan tidak mempunyai sistem indera, sistem saraf, sistem hormon, dan sistem otot. Meskipun demikian, tumbuhan peka terhadap rangsang berupa cahaya, air, gaya tarik bumi, sentuhan dan keberadaan zat kimia. Kemampuan menanggapi rangsang pada tumbuhan disebut iritabilitas.
    • Tumbuh Dan Berkembang
    Semua makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada awalnya hewan, manusia dan tumbuhan berukuran kecil, kemudian secara bertahap tumbuh menjadi besar. Bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume inilah yang disebut dengan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran yang bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan pada manusia dan hewan ada batasnya. Setelah mencapai usia tertentu, manusia dan hewan tidak tumbuh lagi. Sedangkan tumbuhan hampir selalu tumbuh sepanjang hidupnya.
    Pertumbuhan diikuti dengan proses perkembangan, yaitu proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan atau kesempurnaan. Perkembangan merupakan proses bersifat kualitatif (tidak dapat diukur). Pada proses perkembangan terjadi perubahan susunan dan fungsi organ-organ tubuh, misalnya: seorang anak sudah dapat makan sendiri, katak dapat bertelur, pohon mangga berbunga dan berbuah.
    • Berkembang Biak
    Makhluk hidup berkembangbiak untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru. Tujuan utama makhluk hidup berkembangbiak adalah untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah.

    Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan beranak, bertelur, bertelur-beranak, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan. Perkembangbiakan alami pada tumbuhan berlangsung secara generatif (kawin) melalui proses penyerbukan dan secara vegetatif (tidak kawin), misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbiakan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, mencangkok, merunduk dan kultur jaringan.
    • Mengeluarkan Zat Sisa
    Zat sisa dari proses metabolisme tubuh makhluk hidup harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat.
    Pengeluaran zat-zat sisa dibedakan menjadi:
    1. Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa berupa keringat melalui kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa berupa urine.
    2. Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 dan uap air sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
    3. Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan berupa tinja (feses) melalui anus.
    Untuk mengeluarkan zat sisa tersebut, diperlukan sistem pengeluaran yang baik agar proses pengeluaran zat sisa dapat berjalan dengan lancar.
    •  Beradaptasi
    Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Makhluk hidup harus dapat beradaptasi agar bisa bertahan hidup, apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dia akan mati atau harus berpindah ke lingkungan yang baru (migrasi).
    Adaptasi makhluk hidup dibedakan menjadi:
    Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh: tumbuhan air memiliki bentuk daun yang lebar dan akar yang panjang sesuai dengan lingkungan hidupnya, burung memiliki bentuk paruh dan kaki yang berbeda untuk menyesuaikan dengan jenis makanannya.
    Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh: cicak memutuskan ekornya apabila dikejar kucing, kerbau senang berkubang di air lumpur pada siang hari.
    Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh terhadap lingkungan. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati karena fungsi alat-alat tubuh umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh: manusia berkeringat saat cuaca panas, tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
    •  Memerlukan Suhu dan Lingkungan Tertentu
    Setiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu dan selalu berusaha untuk mendapatkan suhu lingkungan yang sesuai. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C, bakteri E. coli tumbuh pada suhu 20-30oC. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.


    Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.



    Sekian mapel yang aku bagi :333
    Ini hasil copas jadi saya jangan di katakan plagiarism *ups
    Selamat Membaca sob :000













    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    yeahxxx Blogger Template by LiSXXX Blogger Template