The Little Princess
“Permisi, aku murid baru di
sini. Kamu tahu letak kelas tujuh-satu?” tanyaku sambil membetulkan letak
kacamataku.
“Iih… memang itu urusanku hah?”
bentak gadis itu kasar.
Iih, nyebelin banget sih dia,
padahal kan aku cuma tanya letak kelas. Dan dengan terpaksa aku kembali mencari
letak kelas, tepatnya letak kelas VII-1. Ya, ini adalah keempat kalinya aku
bolak-balik dari lantai satu menuju lantai dua. Ugh… dimana sih kamu kelas?.
Tanpa ku sadari, ternyata aku menabrak seorang cowok berkulit putih dan
berkacamata, dan aku pun terkaget di buatnya. Aku berusaha berdiri dan meminta
maaf kepadanya, dan dia mau memaafkanku (beda sama cewek yang tadi, sombong
banget). Kemudian, ku beranikan diri bertanya kepadanya letak kelas VII-1. Dan kalian
tahu, ternyata aku sekelas dengan dia. Fiuh… lega banget udah bisa nemuin kelas
baruku.
Kami pun saling berkenalan.
Ternyata, nama cowok berkacamata itu Michael Stone atau sering di sapa Michael.
Kami pun berjalan menuju kelas sambil mengobrol. Hmm, ternyata si Michael
cowoknya baik dan ramah, kelihatan dari sikap dia. Tak terasa, sampailah kami
di kelas. Aku pun mencari bangku meja masih kosong, dan itu ada di bagian pojok
belakang. Dengan terpaksa aku berjalan menuju mejaku, kenapa aku harus duduk di
belakang sih?. Sebenarnya, sejak aku memakai kacamata, aku SANGAT BENCI duduk
di barisan belakang pojok. Ku simpan tas di laci dan aku memilih membaca novel
yang sengaja ku bawa dari rumah agar aku tidak jenuh selama di sekolah baruku.
Oh iya, aku lupa memperkenalkan
diri. Perkenalkan, namaku Angelica Yoviena. Aku biasa di sapa oleh temanku
Angel atau Elica. Hari ini, aku dengan terpaksa harus bersekolah di SmaGree
Junior High School. Sebenarnya, SmaGree merupakan singkatan dari Smart dan Green. Saat ini usiaku beranjak sebelas tahun, dan beberapa bulan
lagi aku akan menginjak usia tiga belas tahun. Teng… teng… teng… lonceng pun
telah di bunyikan, tanda sudah masuk kelas. Michael memimpin do’a dan lagu
Indonesia Raya yang kemudian di lanjutkan dengan menunggu wali kelas datang.
Sebenarnya, aku agak heran, kenapa aku bisa masuk di kelas unggulan ya?. Ya
sudahlah lupakan saja, pokoknya harus di syukuri saja, bukankah begitu?.
“Assalamualaikum… anak-anak”
sapa Miss Laureria.
“Waalaikumsalam… Miss Lauriera” ucap sekelas kompak.
Seluruh temanku langsung membuka buku paket mata pelajaran
matematika. Kemudian, Miss Lauriera angkat bicara.
“Baiklah anak-anakku, sekarang kalian mempunyai teman baru.
Kalian pasti senang bukan?. Baiklah, Elica silakan maju ke depan kelas”
perintah Miss Lauriera kepadaku.
Aku pun maju ke depan kelas dengan gugup. Saat ku tengok
kanan dan kiri, ku lihat si gadis kasar itu sedang membisikkan sesuatu kepada
teman sebangkunya. Perkenalkanku cukup simple
kok. Cukup dengan nama lengjap, nama panggilan, asal sekolah, usia, dan
hobiku. “Halo teman-teman, namaku blablabla….” . Setelah memperkenalkan diri,
Miss Lauriera memintaku kembali ke meja. Pelajaran pun dimulai, materi kali ini
membahas tentang pecahan. Huh… aku sudah bosan dengan materi ini. Saat Miss
Lauriera memberikan tugas mengerjakan soal di buku cetak, Miss Lauriera
menyuruhku duduk di bangkunya Michael, Alhamdulillah dengan Michael karena aku
sudah kenal dengannya. Aku pun mengerjakkan soal tersebut dengan
sungguh-sungguh dan sesekali aku bertanya dengan Michael.
Tak terasa, pelajaran matematika telah usai. Sekarang,
saatnya jam istirahat. Aku lebih memilih memakan bekal yang telah di siapkan
oleh Mama dari rumah dengan rasa cinta. Yummy… hari ini Mama membawakanku bekal
berupa nasi goreng special kesukaanku. Nasi goreng tersebut, berisi telur
dadar, selada, tomat, sosis, keju, wortel, dll. Pokonya, kalian bisa ngiler deh
ngeliatin nasi goreng ini. Saat sesuap nasi pertama, tiba-tiba ada yang
menyapaku. Ku hentikan dulu makanku dan aku langsung menyapa mereka. Kami pun
saling memperkenalkan diri, ternyata mereka juga ramah kok, benar kan apa
kataku? (kecuali si gadis sombong itu).
Nama teman-teman baruku yaitu, Sesyl, Safira, Azzah, dan
Fadhilah. Rencananya, sepulang sekolah kami akan berkumpul di Green Place untuk
sekedar mengobrol saja. Tak kusangka, di hari pertama ini aku mendapatkan
teman-teman baru yang baik dan ramah. Kemudian, ku lanjutkan kembali makanku.
Nyem.. nyem… nyem… aku pun menghabiskan nasi goreng tanpa ada yang tersisa.
Setelah makan nasi goreng, ku minum air mineral yang sengaja ku bawa dari
rumah, aih… segarnya. Setelah itu, ku rapikan kotak bekalku yang ku simpan
kembali di tas ranselku. Ku lirik jam dinding kelas, waktu istirahat masih
sekitar lima menit, maka aku pun memilih meyiapkan buku tulis dan alat tulis
yang ku perlukan.
Seperti ucapanku sebelumnya, bel tanda istirahat telah
selesai berbunyi dengan keras. Maka, seluruh temanku yang telah selesai
beristirahat kembali menuju kelas untuk kembali menerima pelajaran yang di
berikan oleh guru pembimbing. menuju kelas untuk kembali menerima pelajaran
yang di berikan oleh guru pembimbing. Tak lama kemudian, Mr Andrew telah
datang, itu artinya pelajaran TIK akan segera di mulai. Ooohhh… aku baru tahu,
kalau di SmaGree untuk pelajaran TIK di lakukan di lab, berbeda dengan
sekolahku yang dulu, teori lebih banyak di bandingkan praktikum. Bergegas aku
menuju lab computer yang kemudian di ikuti oleh teman-temanku lainnya.
Sesampainya di lab, Mr Andrew memberikan tugas untuk membuat
presentasi menggunakan MS Power Point. Aku pun langsung bergerak cepat dengan
melaksanakn perintah Mr Andrew sebaik-baiknya. Langkah pertama, ku buka icon MS Power Point, kemudian setelah
lamannya munculnya aku langsung mengubah background-nya dengan gambar
favoritku, kalian mau tahu seperti apa?. Ini dia.
Aku pun mulai mengetik dengan meringkas buku cetak bab 3
mengenai operasi dasar. Mr Andrew pun bolak balik, dari komputer satu ke
komputer lainnya untuk menilik muridnya yang sedang mengerjakkan tugas. Sekitar
satu jam kemudian, aku telah menyelesaikan tugasku dengan baik. Alhamdulillah,
untuk soal ketik-mengetik aku bisa cepat karena aku sering mengetik cerpen.
Saat Mr Andrew menyinggahi komputerku, aku langsung menjawab rasa penasaran Mr
Andrew dengan santai “Saya sudah selesai Mr”. Mr Andrew pun mengelus-elus
kepadaku dan memberikan two thumps
yang di sertai dengan senyuman. Yeyeye… aku telah berhasil menyelesaikan tugas
TIK-ku dengan baik.
Jam pelajaran TIK pun telah
selesai, saatnya kami sekelas untuk kembali lagi ke kelas untuk memulai
pelajaran Bahasa Indonesia. Dan ini nih, pelajaran yang paling ku nanti-nanti
sejak awal. Saat aku berjalan melewati masjid sekolah, yang kebetulan di
sebelahnya ada kolam ikan, tiba-tiba gadis yang sombong itu tiba-tiba
mendorongku dengan kuat menuju kolam ikan. Dan sontak saja aku terjatuh di
kolam ikan, dan yang paling parah lagi, aku tidak membawa baju ganti. Iih, kok
si gadis sombong itu jagil banget sih?. Awas saja ya, pasti nanti kamu akan ku balas.
Dengan sekuat tenaga, aku kembali bangkit dari kolam dan menyelamatkan
buku-buku tulisku yang tidak terkena air.
Tiba-tiba saja, Michael dan
keempat temanku lainnya datang menghampiriku dan membantuku. Karena geram,
Sesyl pun mengomel kepada gadis itu, yang ternyata bernama Angel. Ugh… namaku
kok sama kayak dia sih? Itu namanya celakan dua belas.
“Heh Angelicious, sampai
kapan sih aku peringatin, jangan ganggu anak baru ya. Nge-sok, jangan
mentang-mentang anak kepala sekolah, bisa seenaknya sendiri” marah Sesyl.
“Hello kamseupay, iuh… lagian dianya duluan yang mulai, jadi jangan
di bahas lagi deh. Daripada dengerin ocehan kalian, mendingan kita pergi dari
segerombolan anak sok tahu” ledek Angel dengan bahasa sok gaul.
Kemudian Angel beserta
se-gengnya pergi meninggalkanku. Sesyl pun bertanya macam-macam kepadaku,
apakah ada yang luka?. Udah deh Sesyl, makasih banget perhatianmu, tapi aku
enggak apa-apa kok. Dengan sukarela, Sesyl, Azzah, Safira, Fadhilah, dan
Michael menemaniku menuju ruang BP untuk meminjam baju seragam putri karena
bajuku basah kuyup gara-gara ulah Angelicious beserta se-gengnya. Setelah
berganti baju, aku pun kembali menuju kelas untuk melanjutkan pelajaran seperti
biasanya. Sesampainya di kelas, Mrs Zeva menanyakan akibat ketelatanku datang
menuju kelas, dan aku hanya menjawab ada kesalahan teknis.
Setelah Mrs Zeva
mengizinkanku duduk di mejaku, aku pun kembali ke tempat dudukku. Saat melewati
meja Angelicious, aku pun kembali terjatuh. Lagi-lagi Angel usil kepadaku
dengan menjegalku, makin nyebelin aja ya.
Gelak tawa pun terdengar menggelegar, terutama dari Angelicious beserta
gengnya. Dengan malu-malu aku kembali menuju bangkuku, Mrs Zeva pun sempat
tersenyum tipis melihat ulahku, pasti si A-N-G-E-L lagi. Pelajaran pun di
lanjutkan dengan materi tentang pantun. “Pantun adalah puisi lama dan
blablabla…”. Aku pun dengan cepat mencatat materi yang selayaknya penting,
istilahnya sih to the point. Hehehe…
enggak biasanya aku pakai bahasa inggris.
Setelah menjelaskan materi,
Mrs Zeva memberikan tugas untuk membuat pantun pendidikan. Kalian tahu kan, apa
itu pantun pendidikan?. Pantun pendidikan adalah pantun yang berisi nasihat
tentang pendidikan, seperti belajar, tidak mencontek, dan sebagainya. Aku pun
langsung mengerjakkan tugasnya, langkah awal, ku buat isi dari pantun tersebut
dan berikutnya tinggal ku pikirkan sampirannnya saja. Dan kalian ingin tahu,
seperti apa pantun buatanku, cekidot.
Jalan-jalan ke taman pintar
Jangan lupa membawa duku
Rajin-rajinlah belajar
Seperti membaca buku
Bagaimana pantun buatanku?.
Meski kelihatan sederhana, tetapi sudah sesuai dengan ciri-ciri pantun,
bersajak a-b-a-b, terdiri dari 8-12 suku kata, terdiri dari empat baris,
baris pertama di sebut sampiran, dan baris kedua di sebut isi. Setelah selesai
mengerjakan pantun, segera ku kumpulkan tugasku di meja Mrs Zeva. Ku berikan
buku tugasku kepada Mrs Zeva, dan Mrs Zeva langsung meneliti hasil pekerjaanku,
setelah itu memberikanku nilai. Saat Mrs Zeva menyerahkan kembali bukuku, ku
intip nilaiku, hah dapat seratus?. Aku pun tersenyum puas melihat hasil pekerjaanku.
Kemudian, setelah aku dilanjutkan oleh temanku yang lainnya. Bel pun berbunyi,
tanda pelajaran telah usai.
Aku pun mengemas-ngemas buku tulis dan alat tulis ke dalam
ransel. Kemudian, Michael memimpin do’a sebelum pulang dan di lanjutkan dengan
bersalaman kepada wali kelas yang sedang mengajar. Satu-persatu temanku pun berhamburan
menuju halaman sekolah. Aku langsung saja berlari, setelah bersalaman dengan
Mrs Zeva, karena mungkin saja teman-teman baruku telah menungguku sejak tadi.
Saat aku melewati mading, ku lihat Sesyl, Safira, dan Azzah sedang berkuruman
di sana. Karena penasaran, ku beranikan diri berdempet-dempetan dengan temanku
lainnya, benar-benar sesak seperti melihat konser penyanyi. Fiuh… akhirnya aku
dapat membaca pengumumannya.
Ajang
Pemilihan BB dan GB Cilik
Hay girl’s and boys?. Buat kamu-kamu yang punya suara
dan dance yang keren?. Daripada kamu diamin aja bakatmu, mendingan kamu
ikutan “Ajang Pemilihan BB dan GB Cilik” yang diadakan oleh Signal
Television. Hadiahnya, kamu akan di kontrak sepenuhnya oleh Star’s
Studio+Tour di Australia+Nyanyi bareng boyband dan girlband yang lagi
nge-hits. Serrru kan?.
Ketentuan: Untuk usia 10 tahun-15 tahun.
Bersedia vakum dari sekolah selama
beberapa bulan.
Minimal beranggotakan 3-9 anak.
Bersedia di kontrak oleh Star’s
Studio dan Signal TV.
Gimana,
mudahkan ketentuannya?. Buat yang berminat, kamu bisa dapetin formulirnya
yang bisa kamu download di: www.PemilihanBBdanGB.com
atau bisa kamu dapatkan di Sprinkle Daily. Untuk info lebih lengkap,
hubungi saja wakil kami.
Contact: Maya (083345671234)
Jeje
(098237127546)
|
Wah, menarik banget ya lombanya?. Setelah aku membaca lomba tersebut, aku langsung mendatangi Sesyl, Azzah, dan Safira. Dan seperti dugaanku, pasti mereka sedang membicarakan lomba itu. Saat itu juga, si Angelicious beserta gengnya langsung mengusir teman-teman lainnya yang sedang membaca pengumuman lomba itu. Angel pun membaca pengumuman itu dan berujar “Heh buat yang lainnya, ingat ya, cuma aku yang bisa menangin lomba ini”. Hii… pede banget ya si Angel, liat aja nanti. Bahkan, si Rebecca sempat tertawa mendengarkan tuturan si Angel. Aduh, baru pengumumannya aja udah panas, apalagi waktu audisi nanti ya?.
Aku, Sesyl, Azzah, dan Safira
langsung menuju Green Place, karena Fadhilah telah menungguku kami sejak tadi
(Kasihan banget kamu Dhil). Kami pun saling balapan lari, lucu ya. Pertama,
yang ada di posisi terjauh Sesyl, kemudian Azzah, Safira, dan terakhir aku.
Sesampainya di Green Place, Dhila hanya bisa menganga melihat ulah kami,
mungkin dia kira kami habis di hokum oleh guru berlari mengitari lapangan
sebanyak sepuluh kali. Peluh pun bercucuran, tetapi tidak mengahalangiku. Sesyl
pun langsung bercerita lomba tentang “Pemilihan BB dan GB Cilik” kepada
Fadhilah. Fadhilah pun memperhatikan ucapan Sesyl dengan serius (Hmm, si Sesyl
kayak ibu presiden aja ya). Dan di akhir pembicaraan Sesyl bertanya.
“Teman-teman, kalian setuju
enggak kalau kita membentuk girlband cilik?” usul Sesyl semangat.
“Aku setuju aja sih” ucapku
yang kemudian di setujui oleh Azzah, Fadhilah, dan Safira.
“Kalau gitu, gimana kalau kita
kasih nama girlband kita The Little Princess” saran Sesyl.
Sekali lagi, aku, Safira,
Azzah, dan Fadhilah hanya mengangguk, tanda setuju. Kami pun kemudian sibuk
membicarakan tentang latihannya, lagu yang akan di pakai, dan lain sebagainya.
Kebetulan, Safira hari ini membawa laptop, langsung saja Safira menyalakan
laptop dan langsung mengaktifkan wi-fi.
Langsung saja Safira mengetikkan url: www.PemilihanBBdanGB.com
dan hanya loading yang beberapa saat
kemudian laman pun muncul. Kami langsung mengerubuti Safira (kayak semut saja)
dan langsung Safira mencari formulir pendaftarannya. Ternyata websitenya keren
lo, sambil menunggu mendownload
formulirnya, kami asyik mengobrol.
Selesai mendownload, Safira izin pulang terlebih dahulu karena akan ada les.
Safira berjanji, setelah sepulang dari sekolah ia akan langsung menge-print formulir itu. Perbincangan pun
kembali di lanjutkan. Beberapa perdebatan pun terjadi tentang lagu yang akan di
pakai saat audisi nanti. Alhamdulillah, Safira memiliki kakak perempuan yang
bernama Kak Vio yang akan mengajarkan koreografinya. Dari hasil perdebatan,
kami sepakat menggunakan lagu SM*SH yang berjudul Senyum Semangat. Di pilih
lagu itu, karena lirik lagunya enak dan nge-beat.
Sssttt… sebenarnya Sesyl itu bisa nge-rap
lo, makanya Sesyl di juluki rapper girl’s.
Setelah berdebat, kami pun
memilih membubarkan diskusi ini dan menunggu jemputan. Langsung saja jami
mengemas barang yang di bawa dan langsung menuju gerbang sekolah, tempat
menunggu jemputan. Sesampai di gerbang sekolah, ternyata Fadhilah telah di
jemput oleh sopirnya, yang kemudian di susul oleh Azzah, Sesyl, dan terakhir
aku. Hiks… mana sih Pak Jar-Jar?. Kok enggak biasanya jam segini belum menjemput
aku?. Tak lama kemudian, Pak Jar-Jar datang menjemputku. Aku pun memasuki
mobilku dan langsung menyandarkan tubuhku di jok mobil. Brrm… mesin mobilku pun
menyala, perlahan-lahan mobilku meninggalkan sekolah.
***
Latihan pertama di rumah Safira…
Sesampainya di rumah Safira,
aku menutup pintu mobilku dan menyuruh Pak Jar untuk menjemputku tepat jam
empat sore. Saat ku buka pagar rumah Safira, tampak Sesyl, Azzah, Safira, dan
fadhilah telah menungguku sejak tadi. Hihihi… aku jadi malu karena aku orangnya
enggak bisa on time. Kemudian, aku
dan temanku lainnya masuk ke rumah Fira (panggilannya selain Safira). Tampak
Kak Vio sedang bersantai di ruang tengah. Ku letakkan tasku di sofa dan kami
pun langsung menemui Kak Vio untuk memulai pelajaran koreografi kami yang
pertama. Setelah Fira berbicara dengan kak Vio, Kak Vio pun langsung mengambil
tape recorder.
Seperti janji kami sejak awal,
lagu yang akan di pakai adalah lagu senyum semangat. Kak Vio langsung member
aba-aba untuk gerakan yang pertama. Satu… dua… tiga… empat… hmm, gerakannya
cukup mudah kok. Setelah semua bisa gerakannya, kami pun langsung nge- dance menggunakan musik. Musik pun
mengalun dengan merdu mengiringi kami menari. Sesekali Sesyl sering salah
gerakan, di maklumi kok, kan baru latihan. Fiuh… setelah satu jam kami menari,
saatnya istirahat sejenak. Mamanya Fira membawakan orange juice dan biscuit.
Tanpa aba-aba, Azzah pun langsung menyeruput minumannya, hahaha… kamu lucu deh
Zah!.
Kak Vio pun memilih
memberhentikkan latihan dulu, karena Kak Vio akan ada les tambahan dari
sekolah. Sesuai kesepakatan kami, latihan akan di lanjutkan keesokan harinya.
Kami pun langsung menunggu jemputan masing-masing. Hari ini benar-benar hari
yang melelahkan sekaligus hari terbaik yang pernah ku miliki bersama
teman-teman baruku.
***
Kriing… kriing… kriing…
Jam wekerku pun berbunyi dengan
keras. Ku bukakan mataku dan langsung ku matikan jam wekerku. Hoam… sekarang
jam wekerku telah menunjukkan pukul lima pagi. Ku lipat selimut dan ku rapikan
bantal dan guling yang telah ku pakai semalamanan. Kemudian, aku mengambil
handuk dan pergi menuju kamar mandi untuk mandi pagi. Sesampainya di kamar
mandi, aku langsung mandi. Byur… byur… byur… suara kecipuk air pun menggema
dari dalam kamar mandi. Sekitar sepuluh menit kemudian, aku telah keluar dari
dalam kamar mandi. Dan sekarang saatnya aku berganti baju seragam sekolah.
Setelah berganti baju seragam
dan berdandan, aku langsung mengambil tas ranselku dan langsung menuju ruang
makan. Hmm, perbedaan yang mencolok, antara lantai dasar dengan lantai atas.
Sesampainya di ruang makan, tampak Mama dan Ayah telah menungguku sejak tadi.
Yummy, pagi ini Mama membuatkan roti isi dan susu, simple sih, yang penting kenyang. Hari ini aku sangat bersemangat,
karena seusai sekolah aku akan kembali berlatih koreografi serta berlatih
menyanyi. Penasaran deh, gaya nge-rapnya Sesyl kayak gimana?. Dan ada lagi yang
enggak kalah istimewa, kemarin Fira udah ngirim formulirnya dan telah
mendapatkan konfirmasi dari panitia, tambah penasaran aja, ya?.
Aku pun cepat-cepat
menghabiskna sarapan pagi. Nyem… nyem… nyem… benar-benar enak roti isi buatan
Mamaku, pokoknya T.O.P B.G.T deh. Selesai sarapan, aku langsung mengambil tas
ranselku dan mengenakan kaos kaki dan sepatu. Tak luput membawa bekal makanan
dan bekal minuman, sekaligus hemat uang saku gitu. Aku pun menunggu Ayahku di
depan rumah sambil membaca buku catatanku, hitung-hitung mengingat pelajaran
yang telah di ajarkan oleh guru.
“Angel, kamu sudah membawa
bekalnya, kan?” tanya Mamaku.
“Sudah kok Ma. Angel pamit dulu
ya, Assalamualaikum…” pamitku pada Mama sambil mencium tangannya.
“Hati-hati di jalan ya, Nak”
balas ibuku sambil membelai rambutku dengan lembut.
Kemudian, aku langsung menaiki
mobil, karena Ayah telah menungguku. Dari dalam mobil, ku buka sedikit
jendelanya dan ku lambaikan tanganku ke arah Mama. Dadah… Mama, Angel mau
menuntut ilmu dulu. Brrm… mesin mobil pun menyala, perlahan-lahan mobilku
meninggalkan halaman rumah. Di dalam mobil, aku menghafalkan lirik lagu dengan
semangat, untung saja kemarin Azzah menuliskan lirik lagunya kepadaku, kalau
tidak kan gawat? Karena aku belum tahu liriknya. Aku pin langsung menghafalkan
setiap bait lirik lagi tersebut, hmm keren juga ya lagunya. Suasana di mobil
pun hening. Tiba-tiba saja terdengat nada sms dari hp-ku dan aku langsung
membuka kotak masuk.
From: Fadhilah
Hey girls?. Maaf aku ganggu kalian di pagi hari ini. BTW, langsung ke
pointnya aja ya. Gawat… si Sesyl mau out dari The Little Princess, padahal
formulirnya udah di kirim, gimana nih?. Tekad Sesyl bulat, dia lebih milih buat
gabung ke Rapper’s Girl’s Indonesian. Terus pengganti si Sesyl siapa?.
Aku pun dengan cepat membalas
sms dari Dhila. Aduh… gimana nih? Kok tambah rumit sih masalahnya?.
From: Elica
Aduh… gimana nih Dhil?. Kok masalahnya jadi rumit begini?. Hmm, ini
pasti ulah si Angelicious, aku yakin banget. Aku pernah liat si Angelicious di
jemput sama kakak ceweknya, dan kamu tahu, kakakknya ketua Rapper’s Girl’s
Indonesian?. Kita masih bisa cari penggantinya kok J.
Selesai mengetikkan sms, aku
pun semakin cemas di buatnya. Sesyl-lah sang pendiri GB Cilik ini dan… dia juga
yang out, tambah sedih aku. Ku buka sedikit jendela mobilku agar aku bisa
melihat pemandangan di jalan. Tak lama kemudian, terdengat nada sms dan langsung
ku buka, pasti itu balasan dari Dhila.
From: Angelicious Unyu-Unyu
Hello…hello…?. Gimana pagi ini cerrraaahhh banget?. Pokoknya ini hari
terbaikku, THE BEST DAY. Aku denger-denger nih. Si siapa tuh? Oh ya Sesyl out
kan dari GB rakyat jelata? Baguslah kalau gitu J.
Kasihan deh lu… apa yang enggak dari Angelicious, selamat menikmati.
Hiih… nyebelin banget sih si
Angelicious. Bener nih yang udah ku tebak, si biang keladinya pasti dia (Jahat
banget kamu Angelicious, sebenarnya mau kamu apa?). Aku pun langsung men-delete pesan dari Angelicious, hih siapa
sih yang kasih nomor hapeku sama si Angel?. Aku pun hanya manyun dan menggerutu
setelah membaca sms dari Angelicious…. Ugh… :p awas ya!. Ayah yang melihat raut
mukaku langsung bertanya kepadaku, ya agak nyindir siih.
“Angelica, my princess dad, what happen?”
tanya Ayahku yang berbicaranya sok inggris.
“Gini nih Yah, Elica
keseeeelll… banget sama Angelicious yang udah ganggu Elica sejak pertama masuk.
Udah gitu ya Yah, masa si Licious sengaja ceburin Elica ke kolam ikan. Arrgh…
parahnya sekarang malah mau hancurin GB yang baru aja berdiri” ceritaku panjang
di kali lebar.
“Elica…Elica… kok namanya sama-sama Angel
siih, sayang?. The name twin….” Balas
Ayah santai.
Huh… Ayah bikin aku semakin
G.A.L.A.U aja nih L. Gimana dengan nasib The Little Princess
berikutnya?. Bukannya sebagai seorang Ayah menghibur anaknya, eh… malah Ayah
menyama-nyamakanku dengan si Licious (panggilan baru, abisnya namanya pake sama
= =’). Tanpa ku sadari, sampailah aku di depan gerbang sekolah. Aku langsung
membuka pintu mobil dan berpamitan terlebih dahulu dengan Ayah, dan Ayah
membalasnya dengan kecupan di keningkuku (no
comment ya…). Ku langkahkan kakiku perlahan menuju kelasku, kelas 7.1 yang
sangat ku cintai. Tiba-tiba saja, si Licious bersama gengnya datang tak
diundang tepat di depan mukaku.
“Hello… rakyat jelata yang kamseupay
kuadrat dua belas?. Gimana, hari ini benar-benar bahagia, kan?” ledek si
Licious yang kemudian terdengar gelak tawa dari gengnya.
Tanpa pakai lama, aku langsung
meninggalkan Licious dan langsung berlari menuju kelas. Tepat sesuai harapan,
di ambang pintu kelas sudah ada si Fira, Azzah, dan Dhila yang telah
menungguku. Aku langsung saja menghampiri mereka dan langsung mendiskusikan
kelangsungan GB ini. Alhamdulillah, Fira sudah contact ke panitia buat hapus
nama Sesyl, tapi siapa yang bakal gantiin jadi rappernya?. Hmm, akhirnya si Azzah pun langsung angkat suara dan
menyarankan Karel, teman lesnya yang kebetulan jago dance dan rap buat gabung
ke The Little Princess, karena kemarin si Azzah sempat ngerayu Karel. Fyuh…
untungnya ada penggantinya Sesyl, dan kami semua langsung berteriak SETUJU!!!.
Sesuai kesepakatan, setelah
pulang sekolah kami langsung menuju rumah Fira untuk melanjutkan latihan.
Yeyeye… jadi semakin penasaran aja nih?. Aku pun langsung menuju bangkuku untuk
meletakkan tasku di laci meja. Waktu audisi tinggal seminggu lagi nih,
kira-kira bisa langsung jadi enggak ya?. Aku pun membayangkan bahaimana The
Little Princess memenangkan lomba itu, wah… seneng banget bisa duet bateng sama
senior nih!. Lamunanku pun langsung buyar oleh teriakan Dhila. Hiih…
Dhil..Dhil… gamhhu aka orang yang lagi bayangin sesuatu.
“Hey… Elica, ngapain bengong
kayak kebo?. Mendingan kita latihan nyanyi aja yuuk…!. Hitung-hitung
pemanasanlah” ajak Dhila.
“Siipo Dhil, yuuk” balasku yang
langsung ku gandeng tangan Dhila.
Sempat ngerasa sedih…
Karna sering di bully…
Pernah jadinya malu…
Karna di cibir mulu…
Kami pun bernyanyi bersama,
kualitas suara kami oke punya kan?. Beberapa temanku memerhatikan kami
bernyanyi sambil ikutan bernyanyi, wah tambah seru aja ya. Selesai bernyanyi,
tepuk tangan pun terdengar riuh, plok…plok…!. Ayo kita teriakkan The Little
Princess, yo…yo…yo…!.
***
Saat latihan pertama bersama
Karel….
“Kenalin, namaku Caroline
Faustic, aku biasa di panggil Karel” ucap Karel ramah.
Kami pun satu-persatu
memperkenalkan diri, kecuali si Azzah yang udah kenal duluan. Dan untungnya, si
Karel udah hafal lagunya dan sekatang saatnya latihan dance. Satu…dua…tiga…
yang diitingi dengan alunan lagu senuim semangat yang memang memiliki aliran
nge-beat yang membuatku semakin bersemangat saja. Selekas menari, Karel
mengusulkan di akhir lagi ia dan Azzah melakukan split. Kami semua langsung
berteriak SETUJU. Kami pun langsung menikmati setengguk es jeruk yang di
hidangkan oleh Mamanya Fira, aih… segat nian!. Aku sempat bertanya kepada
Karel, apa dia sudah hafal gerakan dance-nya
belum?. Dan kalian tahu apa jawabannya? Jreng…jreeng… HAFAL.
Setelah menari, di lanjutkan
dengan latihan menyanyi yang kemudian di lanjutkan dengan diskusi mengenai
kostum yang akan di kenakan. Senyumanku
tak akan pernah luntur lagi, singing all the long. Dan aku sedikit takjub
kepada Karel, karena rap-nya benar-benar kayak Iwak K. Selesai menyanyi, tiba-tiba
Dhila menyuruh Karel untuk bitbox dan ternyata Karel juga bisa. Kami pun
langsung memuji Karel dan Karel pun hanya tersenyum. Untuk masalah kostum,
tanyain ke Dhila aja ya.
“Untuk kostum, kita pakai kaos
putih sama rok warna merah tua diatas lutut yang dipaduin sama stocking hitam.
Untuk aksesorisnya, pakai bandana rajut warna merah dan masalah alas kakinya
gimana?” usul Dhila.
“Gini deh, mendingan kita pakai
sepatu kets warna hitam. Kalau pake high heels kalau mau gerak enggak bebas”
saranku.
Setelah berdiskusi panhang,
akhitnya kami sepakat dengan usulan Dhila dan tentunya usulanku. Kami pun kini
menunggu jemputan tepat di depan rumah Fira. Satu-persatu temanku pun pulang.
Akhirnya jemputanku datang juga. Sesampainya di rumah aku langsung berteriak
CAPEK…!!!.
***
Audisi GB dan BB Cilik…
Sesuai dengan rencana, jam
setengah Sembilan kami berkumpul di rumah Dhila untuk berganti kostum. Tenang
kok, kami sudah meminta izin kepada kepala sekolah kami, Mrs Wilden.
Sesampainya di rumah Dhila, tampak Azzah dan Karel menunggu kedatangan teman
yang lainnya. Kami pun asyik mengobrol di beranda tumah Dhila. Tak lama
kemudian, di susul Fira yang telah datang. Dan sekarang saatnya kita berganti
kostum. Kami pun langsung menuju kamar Dhila untuk berdandan. Sesampainya di
kamar Dhila, kami langsung berganti baju yang kemudian di lanjutkan dengan
merias wajah.
Simple aja kok kita dandannya,
cukup dengan foundation, bedak, lipgloss, blus on, dan mascara. Hahaha… kami
sempat susah mendandani Karel yang terkenal sangat tomboy. Kalau masalah
dandani anak tomboy, serahin ke Dhila. Dhila merias Karel cukup dengan bedak
dan sedikit lipgloss. Pokoknya, kata Dhila Karel harus menonjol dalam
aksesorisnya, siip. Setelah merias wajah, di lanjutkan dengan memberikan
aksesoris, diantaranya bandana dan kalung. Wah… Karel beneran di buat tomboy
dengan bandana bermodel tengkorak. Two
Thumps buat Dhila deh. Dan sekarang saatnya berangkat menuju tempat audisi.
Sesampainya di tempat audisi,
mulutku langsung menganga melihat banyaknya peserta yang mengikuti ajang ini.
Kami pun langsung mengantri dengan tertib, dan aku baru tahu ternyata di sini
tidak pakai audisi langsung pemilihan dan yang terpilih hanya satu BB dan GB
(ketat banget). Dan sekarang adalah golotan kami untuk tampil. Nervous juga ya, dengan pede kami pun
maju. Sang juri pun langsung bertanya.
“Lagu apa yang akan kami
nyanyikan The Little Princess?” tanya juri.
“Kami akan menyanyikan lagu
Senyum Semangat” jawab kami kompak.
Dan kami pun mulai menyanyi dan
nge-dance dengan semangat 45. Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
singing all the long, Semangatku tak akan pernah patah lagu dancing all night
long. Seusai menyanyi, saatnya juri mengomentari penampilan kami dan
komentar juri ternyata penampolan kami sempurna dan kompak banget,
Alhamdulillah. Kami pun kembali menuju belakang panggung, dan dari kejauhan
Mama Dhila memberikan dua jempol kepada kami. Dan ingat, kami sudah meminta
izin kok kepada kepala sekolah, justru kepala sekolahku sangat mendukung kami.
Dan tak terasa, sekarang adalah pengumuman ajang ini.
“Baiklah para penonton, inilah
saat yang sangat kita nantikan. Dan boyband terbaik jatuh kepada… jreng…jreng…
Super Boyz. Di harap Super Boyz maju ke atas panggung. Dan girlband terbaik
jatuh kepada… jreng…jreng… The Little Princess. Di harap The Little Princess,
maju ke atas panggung” ucap MC itu yang kemudian terdengar tepuk tangan riuh
dari penonton.
Kami pun langsung maju ke atas
panggung. Awalnya, The Little Princess tidak menyangka akan memenangkan lomba
ini. Sang juri pun menyerahkan piala berwarna emas bergambarkan tiga anak
perempuan yang memegang bintang. Tak lupa, kami pun berfoto bersama piala itu.
Cklik… Dan kini, The Little Princess menjadi girlband cilik yang sangat
terkenal.
The
End
0 komentar:
Posting Komentar