PROTISTA MIRIP HEWAN | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
sumber Google.image
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Protozoa bersifat uniseluler, berukuran mikroskopis ±100 - 300 mikron. Bentuk selnya bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak, namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
Sebagian besar protozoa hidup bebas di air tawar dan air laut. Beberapa jenis protozoa hidup parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrof dengan cara memangsa bakteri, protista lain, dan memanfaatkan sampah organisme.
Protozoa melakukan perkembangbiakan secara aseksual dengan cara pembelahan sel dan perkembangbiakan seksual dengan cara konjugasi.
Anggota Protozoa dibagi menjadi empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu:
|
Maret 31, 2012
Protista
Label:
IPA BIOLOGI KELAS VII
Maret 19, 2012
Wah, Ibu Hamil yang Pakai Ponsel Akibatkan anak Hiperaktif
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Calon ibu yang terlalu sering memakai telepon seluler saat hamil bisa mengakibatkan anaknya lahir membawa sifat hiperaktif. Peneliti meyakini radiasi dari telepon genggam dapat merusak perkembangan otak bayi di dalam kandungan.
Profesor Hugh Taylor dari Universitas Yale mengungkapkan radiasi telepon genggam dapat membuat si jabang bayi memiliki memori yang rendah, rasa cemas, dan perilaku buruk.
The Sun melaporkan, Jumat (16/3), kesimpulan tersebut didapat setelah para peneliti melakukan percobaan pada tikus yang tengah mengandung. Bayi tikus yang lahir mengalami masalah memori dan kegelisahan setelah lahir. Hal serupa tidak terjadi pada anak tikus yang ibunya tidak mendapatkan radiasi ponsel.
"Kami telah melihat ada masalah perilaku yang menyerupai ADHD terhadap anak tikus yang mendapat paparan radiasi ponsel saat masih berada di rahim," kata Taylor.
ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan perkembangan dalam aktivitas motorik anak. Penyakit ini membuat perilaku anak cenderung berlebihan.
Hal ini merupakan bukti eksperimental yang pertama. Selain berpengaruh pada si jabang bayi, paparan radiasi juga mempengaruhi orang dewasa. Namun, Profesor Eric Taylor dari King's College London mengatakan ponsel tidak bisa disalahkan atas peningkatan kadar ADHD dalam anak.
Label:
Pengetahuan
Konsumsilah Blueberi dan Apel, Niscaya Diabetes Anda Berkurang
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Berdasarkan penelitian di Amerika baru-baru ini, sering mengkonsumsi buah Bluberi, Apel, dan Pir ternyata bisa mengurangi risiko terkena diabetes. "Mereka yang makan lebih banyak buah Bluberi atau Apel berisiko lebih rendah untuk menderita diabetes," kata An Pan, peneliti dari Harvard School of Public Health, seperti dilansir Reuters Sabtu (17/3).
An Pan menyatakan buah-buahan tersebut kaya akan flavonoids, senyawa yang terdapat dalam buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian tertentu, yang dapat mengurangi risiko pada penyakit diabetes, lever atau kanker serta dapat mengurangi darah tinggi. "Bluberi dan apel dapat mengurangi 23 persen risiko terkena diabetes," kata An Pan.
American Diabetes Association menyatakan rata-rata 26 juta orang Amerika menderita diabetes, penyakit yang diakibatkan dari ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin (hormon yang mengatur kadar gula dalam darah).
Karena itu, An Pan menyarankan agar para penderita diabetes juga turut untuk mengkonsumsi buah-buahan tersebut. "Selain mencegah, flavonoid yang tiggi yang terkandung dalam buah-buahan tersebut sangat baik dikonsumsi oleh para penderita diabetes," ujar An Pan.
An Pan mengatakan penyakit diabetes dipengaruhi beberapa faktor seperti berat badan, kebiasaan merokok, dan faktor keturunan. Untuk mengontrolnya, selain mengkonsumsi buah, penyakit diabetes bisa dikontrol dengan olahraga yang teratur dan diet.
Sementara itu, seorang Profesor Kedokteran di New York University, Dr Loren Greene, mengatakan gula alami yang terdapat dalam buah dapat meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat.
Selain itu, zat lain yang terdapat dalam buah seperti serat dan pektin dapat memberikan manfaat yang baik kepada para penderita diabetes. "Sangat baik untuk mengkonsumsi buah-buahan daripada jus buah," kata dia.
Label:
Pengetahuan
Air Kelapa Bikin Putih?
TRIBUNNEWS.COM - Tidak sedikit orang meyakini khasiat air kelapa, khususnya kelapa hijau, sangat baik diminum oleh ibu yang sedang hamil agar proses persalinan menjadi mudah dan anak yang dilahirkan memiliki kulit yang putih dan mulus. Benarkah ini?
Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dr Nasrudin AM SpOG mengatakan, sampai saat ini belum ada referensi yang menulis secara ilmiah bahwa air kelapa berpengaruh pada pigmentasi (warna kulit) pada bayi.
"Jadi menurut kami hal tersebut hanya merupakan mitos, namun banyak orang yang tersugesti dan mungkin saja secara kebetulan bisa terjadi," ujarnya.
Nasrudin mengatakan, secara ilmiah pigmentasi kulit janin dan secara umum postur serta gambaran fisik janin intra uterin akan terbentuk sesuai kode atau pesan yang di bawah dari faktor ibu dan ayahnya (secara genetik) dan selanjutnya setelah bayi lahir lingkungan turut berperan membentuk pigmentasi kulit anak.http://id.she.yahoo.com/air-kelapa-putihkan-kulit-anak-ah-itu-hanya-072845358.html
Label:
Pengetahuan
Sering Keasyikan Melamun, Tanda Otak Cerdas
REPUBLIKA.CO.ID, Orang yang banyak melamun diduga memiliki otak yang lebih tajam, lebih cerdas. Dari hasil penelitian, orang-orang melamun, tapi kerjanya tak terganggu, justru malah akan menyimpan memori tersendiri dalam otaknya. Hal ini malah akan memberikan kemampuan untuk melakukan dua hal pada saat yang bersamaan.
Peneliti yang melakukannya, seorang psikolog di University of Wisconsin-Madison, Daniel Levinson, mengatakan mereka yang memiliki kapasitas memori yang lebih tinggi dalam bekerja, sering melamun, pikirannya berkeliaran pada tugas-tugas yang lain. “Tapi kinerja mereka tidak terganggu,” ujarnya seperti dilansir dari Dailymail, Ahad, (18/3).
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Psychological Science, adalah penelitian pertama yang menunjukkan hubungan antara melamun dan kemampuan intelijensia. “Ada ruang kerja mental ekstra yang dilakukan, seperi menjumlahkan dua angka sekaligus,” ujarnya.
Dalam penelitian ini, peserta disuruh untuk menekan tombol saat muncul tulisan tertentu pada layar. Para peneliti pun menanyakan secara berkala, apakah mereka sedang memikirkan hal lain atau tidak. Di akhir sesi, peneliti mengukur kapasitas memori kerja peserta, memberikan skor untuk kemampuan mereka untuk mengingat serangkaian huruf diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan matematika sederhana.
Kapasitasnya telah dikaitkan dengan langkah-langkah umum intelijensia, seperti membaca pemahaman dan Penelitian ini menggarisbawahi bagaimana memori kerja penting dalam memungkinkan otak untuk fokus pada masalah yang paling mendesak.
Orang yang sering melamun saat mengerjakan sesuatu, justru malah disimpulkan bahwa otaknya lebih tajam, karena bisa melakukan dua hal sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Uji IQ nya pun memberikan hasil yang lebih tinggi.http://id.she.yahoo.com/sering-keasyikan-melamun-pertanda-otak-cerdas-120515503.html;_ylt=Ahpw0HMEYyQYKa3oDb6fds7neeR_;_ylu=X3oDMTRvaWs2YjI3BGNjb2RlA2N0LmMEbWl0A01vc3QgcG9wdWxhciBTaGUEcGtnAzRiMjAyZjQ2LTUzMTEtMzVlMS05ZDI5LTRjODBlYjJkNzc3ZARwb3MDMQRzZWMDTWVkaWFCTGlzdE1peGVkTW9zdFBvcHVsYXJDQQR2ZXIDNGY5Zjc5YmItNzBmNy0xMWUxLThmZmEtYzlmNWI4YTcxMjdm;_ylg=X3oDMTJ1OWlyNjl1BGludGwDaWQEbGFuZwNpZC1pZARwc3RhaWQDYWY0NDI0M2QtYzlmZC0zZWI3LWIxNjAtYzg0MGQ5Njg5OWIwBHBzdGNhdANzZWhhdARwdANzdG9yeXBhZ2UEdGVzdAM-;_ylv=3
Label:
Pengetahuan
Ululu *ikutan kayak Rifqi
Assalamualaikum para followers yang cantik dan yang ganteng?.
Saya janga di tabok ya, gara-gara ikut-ikutan nama blognya Rifqi ._.V
Hua... nesok di Alun-Alun Utara membludak oleh manusia (ya iyalah, masa bukan manusia ._.V)
Makin hari dia makin membrutal aja, bilang aku MUNAFIK, emang aku pernah ejek dia?. Ya enggaklah, biarkan anjing menggonggong. Kalian asal tahu aja, dia itu non agamanya, tapi kok bilangnya MUNAFIK?. Kayak tahu aja artinya ._.V (bukan masuk ngejek, heran aja). Apa dia enggak takut dosa?. Nyebut...nyebut...
Udah segitu aja yang mau aku posting ^^
Abis ini aku mau posting penggetahuan, makanya tungguin ya?. See you... much :333
Saya janga di tabok ya, gara-gara ikut-ikutan nama blognya Rifqi ._.V
Hua... nesok di Alun-Alun Utara membludak oleh manusia (ya iyalah, masa bukan manusia ._.V)
Makin hari dia makin membrutal aja, bilang aku MUNAFIK, emang aku pernah ejek dia?. Ya enggaklah, biarkan anjing menggonggong. Kalian asal tahu aja, dia itu non agamanya, tapi kok bilangnya MUNAFIK?. Kayak tahu aja artinya ._.V (bukan masuk ngejek, heran aja). Apa dia enggak takut dosa?. Nyebut...nyebut...
Udah segitu aja yang mau aku posting ^^
Abis ini aku mau posting penggetahuan, makanya tungguin ya?. See you... much :333
Label:
Iseng-Iseng,
The Secret Of Me
Maret 18, 2012
Photo Editing
Aku mau share foto-foto yang iseng-iseng ku kedit.... bekicot eh cekidot
Ini pake Funny Wow
Ini pake Bighugelabs
Ini pake bighugelabs
Ini pake Bighugelabs
Gimana hasil foto editannya? Kerenkah?atau menarik?. Banyak kok aplikasi yang free buat edit foto. Atau kalau kamu yang punya facebook, gabung aja di grup berikut ini:
ini pake Enjoypic
Ini pake Funny Wow
Ini pake Bighugelabs
Ini pake bighugelabs
Ini pake Bighugelabs
Gimana hasil foto editannya? Kerenkah?atau menarik?. Banyak kok aplikasi yang free buat edit foto. Atau kalau kamu yang punya facebook, gabung aja di grup berikut ini:
- Lollipop Shop
- Grup pembuatan ID CARD, Word mosaic, dll.. (quis juga ada)
- Funnywow editing-Make Photo Editing
Label:
Iseng-Iseng
Haloha?
Hhehehe...
Tadi aku dapat komentar di facebook yang bikin aku malu =='
Apalagi, aku udah selesein naskahku bareng Fadhillah Muthmainnah. Lagi pengen aja ngasah kemampuanku. Asal punya komitmen yang kuat, AKU PASTI BISA!.
Sekarang aku lagi ngerjain naskah, doa'in semoga cepet selesai, apalagi aku kena writter block naskahku bareng Adina Nova Arahma (Maaf ya Din, jujur aku kena writter block). Aneh, cuma naskahku bareng Adina yang kena writter block =='
Ya Allah, ayo munculkanlah idea...
Dan mana nih kabar naskahku dari Ardela Rezy? Zakia Artanti Ratna Dewi? Dyah April? Dessy Nurfitri Ibadatussalamah?
Ku tunggu loh....! *penasaran
Tadi aku dapat komentar di facebook yang bikin aku malu =='
- No,no,and no (maksudnya aku tanya, di sini siapa yang SB?)
- Kok kamu duonya banyak banget?
Apalagi, aku udah selesein naskahku bareng Fadhillah Muthmainnah. Lagi pengen aja ngasah kemampuanku. Asal punya komitmen yang kuat, AKU PASTI BISA!.
Sekarang aku lagi ngerjain naskah, doa'in semoga cepet selesai, apalagi aku kena writter block naskahku bareng Adina Nova Arahma (Maaf ya Din, jujur aku kena writter block). Aneh, cuma naskahku bareng Adina yang kena writter block =='
Ya Allah, ayo munculkanlah idea...
Dan mana nih kabar naskahku dari Ardela Rezy? Zakia Artanti Ratna Dewi? Dyah April? Dessy Nurfitri Ibadatussalamah?
Ku tunggu loh....! *penasaran
Label:
The Secret Of Me
HASIL VOTE TENTANG TEMPE
Beberapa waktu yang lalu, aku melakukan penelitian terhadap beberapa orang di Facebook tentang tempe.Isi vote tersebut "Kalian lebih memilih daging sapi atau tempe?". Ternyata, dari 4orang yang vote, berikut penuturannya:
- Ilma Safira Baheaqi : "Daging sapi, suka aja"
- Nurila Azhary Vitalis: "Tempelah :) lebih KEREN :D hahaha
- Melly Wulandari : "Aku ayam aja"
- Rifqi Khairul Anam : "Sapi XD apalagi sukiyaki.. *makan sukiyaki aja belum pernah = ="
- Dyah Apriliani : Aku maunya sayuran aja :D
Label:
Pengetahuan
TEMPE
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, sepertiRhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akanserat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi danantioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur(strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).
Pembuatan
Terdapat berbagai metode pembuatan tempe.[1][2] Namun, teknik pembuatan tempe di Indonesia secara umum terdiri dari tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, dan fermentasi.[3]
Pada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai direbus. Tahap perebusan ini berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap perendaman.
Kulit biji kedelai dikupas pada tahap pengupasan agar miselium fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi. Pengupasan dapat dilakukan dengan tangan, diinjak-injak dengan kaki, atau dengan alat pengupas kulit biji.
Setelah dikupas, biji kedelai direndam. Tujuan tahap perendaman ialah untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar diperolehkeasaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi. Fermentasi asam laktat terjadi dicirikan oleh munculnya bau asam dan buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri Lactobacillus. Bila pertumbuhan bakteri asam laktat tidak optimum (misalnya di negara-negara subtropis[4], asam perlu ditambahkan pada air rendaman. Fermentasi asam laktat dan pengasaman ini ternyata juga bermanfaat meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.
Proses pencucian akhir dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak terlalu asam. Bakteri dan kotorannya dapat menghambat pertumbuhan fungi.
Inokulasi dilakukan dengan penambahan inokulum, yaitu ragi tempe atau laru. Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada daun waru atau daun jati (disebut usar; digunakan secara tradisional), spora kapang tempe dalam medium tepung (terigu, beras, atau tapioka; banyak dijual di pasaran), ataupun kultur R. oligosporus murni (umum digunakan oleh pembuat tempe di luar Indonesia). [4][5]Inokulasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) penebaran inokulum pada permukaan kacang kedelai yang sudah dingin dan dikeringkan, lalu dicampur merata sebelum pembungkusan; atau (2) inokulum dapat dicampurkan langsung pada saat perendaman, dibiarkan beberapa lama, lalu dikeringkan.
Setelah diinokulasi, biji-biji kedelai dibungkus atau ditempatkan dalam wadah untuk fermentasi. Berbagai bahan pembungkus atau wadah dapat digunakan (misalnya daun pisang, daun waru, daun jati, plastik, gelas, kayu, dan baja), asalkan memungkinkan masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Bahan pembungkus dari daun atau plastik biasanya diberi lubang-lubang dengan cara ditusuk-tusuk.
Biji-biji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi. Pada proses ini kapang tumbuh pada permukaan dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya menjadi tempe. Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam. Waktu fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.
Sejarah dan perkembangan
Asal Usul
Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal dari Cina atau Jepang, tempe berasal dari Indonesia.[6] Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dankadhele tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.[5]
Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.[7]
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda.[8] Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa.[9] Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji1 kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus.[10] Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawayang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.[5]
[sunting]Tempe di Indonesia
Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.[11]
Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar.[11] Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia IIberhasil selamat karena tempe.[12] Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.[9]
Namun, nama 'tempe' pernah digunakan di daerah perkotaan Jawa, terutama Jawa tengah, untuk mengacu pada sesuatu yang bermutu rendah. Istilah seperti 'mental tempe' atau 'kelas tempe' digunakan untuk merendahkan dengan arti bahwa hal yang dibicarakan bermutu rendah karena murah seperti tempe.[13] Soekarno,Presiden Indonesia pertama, sering memperingatkan rakyat Indonesia dengan mengatakan, "Jangan menjadi bangsa tempe."[12] Baru pada pertengahan 1960-an pandangan mengenai tempe ini mulai berubah.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan tempe di Indonesia.[14] Plastik (polietilena) mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti[5]) mulai menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu.
Standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia dan yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan kapangRhizopus sp., berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe".
Tempe di Luar Indonesia
Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda.[10] Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe.[8] Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Sementara itu, tempe populer di Amerika Serikat setelah pertama kali dibuat di sana pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe.[12] DiJepang, tempe diteliti sejak tahun 1926 tetapi baru mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983.[16] Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.[17]
Khasiat dan Kandungan Gizi
Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.[11]
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudahdicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.
Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).
Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.
[sunting]Asam Lemak
Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.
Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat(asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
[sunting]Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).
Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.
Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.
[sunting]Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.
Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor daninositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.
[sunting]Antioksidan
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.
Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus luteus danCoreyne bacterium.
Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung antioksidan yang cukup. Karena tempe merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini.
Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan payudara.
Tempe Bukan Kedelai
Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis makanan berbahan bukan kedelai yang juga disebut tempe. Terdapat dua golongan besar tempe menurut bahan dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar legum dan tempe berbahan dasar non-legum.[18]
Tempe bukan kedelai yang berbahan dasar legum mencakup tempe koro benguk (dari biji kara benguk, Mucuna pruriens L.D.C. var. utilis, berasal dari sekitar Waduk Kedungombo), tempe gude (dari kacang gude, Cajanus cajan), tempe gembus (dari ampas kacang gude pada pembuatan pati, populer di Lombok dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang hijau, terkenal di daerah Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kecipir, Psophocarpus tetragonolobus), tempe kara pedang (dari biji kara pedang Canavalia ensiformis), tempe lupin (darilupin, Lupinus angustifolius), tempe kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus vulgaris), tempe kacang tunggak (dari kacang tunggak,Vigna unguiculata), tempe kara wedus (dari biji kara wedus Lablab purpures), tempe kara (dari kara kratok, Phaseolus lunatus, banyak ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari kacang tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang).
Tempe berbahan dasar non-legum mencakup tempe mungur (dari biji mungur, Enterolobium samon), tempe bongkrek (dari bungkil kapukatau ampas kelapa, terkenal di daerah Banyumas), tempe garbanzo (dari ampas kacang atau ampas kelapa, banyak ditemukan di Jawa Tengah), tempe biji karet (dari biji karet, ditemukan di daerah Sragen, jarang digunakan untuk makanan), dan tempe jamur merang (dari jamur merang).
Label:
IPA BIOLOGI KELAS VII,
Pengetahuan
Langganan:
Postingan (Atom)